Popular Posts

TOKSAH KALUT..Gunakan kotak ajaib ini utk mencari blog yg tertinggal...

JEEJOUN TRAVEL & OUTDOOR's Fan Box

Tuesday, October 16, 2012

10 Tanaman Yang Boleh Dimakan Ketika Tersesat di Hutan


Tanaman Yang bisa Dimakan
 
Siapa yang mau terseat di hutan pastinya setiap petualang di dunia ini tidak menginginkan jika terseat di hutan. Biasanya jika tersesat di hutan dalam waktu yang sangat lama persedian makanan pun biasa akan habis nah dalam kondisi ini kamu harus mencari makanan yang bisa dimakan. Dihutan sendiri terdapat banyak tanaman yang bisa kamu konsumsi jika kehabisan makanan. Nah berikut ini ada beberapa tanaman di hutan yang bisa kamu konsumsi ketika terseat di dalam hutan mau tahu makanan apa aja itu simak 10 Tanaman Yang Boleh Dimakan Ketika Terseat di Hutan berikut ini.
 
1. Daun semanggi
Mungkin Anda pernah melihat ada rumput kecil di bawah tanah, dan memiliki daun mirip yang berbentuk seperti hati. Inilah daun semanggi atau biasa disebut clover.
Tak sulit untuk menemukan rumput clover. Rumput ini termasuk kosmopolit atau mudah ditemukan di dataran, termasuk hutan Indonesia. Nah, saat tersesat, tanaman inilah yang paling mudah Anda cari untuk bahan makanan. Ambil saja daunnya dan bersihkan kemudian konsumsi.
 
2. Nanas
Buah nanas tidak hanya bisa ditemukan di pekarangan rumah atau ladang saja. Tumbuhan yang masuk dalam suku Bromeliaceae atau nanas-nanasan ini bisa ditemukan di beberapa hutan yang ada di Indonesia.
Jika melihat ada buah nanas yang sudah cukup matang, Anda bisa memakan bagian buahnya. Keluarkan pisau lipat Anda, dan potong kecil-kecil daging buah. Jika membawa garam, nanas sebaiknya direndam dulu di air garam untuk meminimalisir getah.
 
3. Begonia
Anda tahu tanaman begonia? Biasanya tanaman ini dipajang di depan rumah sebagai hiasan. Nah, ternyata begonia juga banyak ditemukan di dalam hutan. Ciri-cirinya adalah tumbuhan ini berbulu di bagian tangkai hingga daun.
Meski tanaman berbulu biasanya tidak layak dikonsumsi, begonia bisa Anda manfaatkan sebagai bahan makanan jika sedang tersesat di hutan. Potonglah daun dan tangkainya kecil-kecil sebelum dimakan. Jika Anda membawa alat masak, sebaiknya direbus dulu sebelum dikonsumsi.
 
4. Pisang
Nah, siapa yang tidak kenal dengan pisang? Buah yang berasal dari famili Musaceae ini biasanya bisa Anda temukan di dalam hutan yang banyak dihuni monyet atau kera. Cukup ambil buahnya yang sudah matang, Anda pun mengonsumsinya.
Bagaimana kalau pohon pisang yang Anda temukan, belum berbuah? Jangan khawatir, belahlah batang pisang tersebut. Ambil batang muda di bagian paling tengah batang pisang. Batang muda itu bisa dimakan, walaupun rasanya tawar.
 
5. Pohpohan
Pohpohan adalah salah satu tumbuhan yang sudah biasa dijadikan lalapan di rumah-rumah. Tumbuhan berdaun lebar ini ternyata banyak ditemukan di hutan Indonesia. Biasanya, bagian pohpohan yang sering dikonsumsi adalah bagian daun mudanya.
 
6. Paku sayur
Salah satu tumbuhan yang banyak ditemukan di dalam hutan, terutama hutan Indonesia adalah jenis paku-pakuan. Tanaman paku memiliki ciri daun bergerigi, dan biasanya ada banyak kantung spora seperti bintik-bintik hitam di bagian bawah daun.
Nah, jika Anda bertemu tanaman seperti ciri-ciri di atas, berarti Anda dihadapkan dengan tanaman paku. Tanaman ini juga biasa dijadikan lalapan, sehingga disebut paku sayur. Sama seperti pohpohan, bagian tumbuhan paku yang bisa dinikmati adalah daun mudanya.
 
7. Rotan
Nah, selain paku tumbuhan lain yang banyak ditemukan di hutan Indonesia adalah rotan. Biasanya rotan hutan menjadi musuh utama para pendaki karena duri yang menyelimuti seluruh batangnya.
Namun ternyata tumbuhan ini bisa menjadi sahabat ketika Anda tersesat. Buah dari rotan yang masih muda aman untuk dimakan langsung. Sedangkan batangnya menyimpan air yang bisa untuk diminum.
 
8. Buah lo
Mungkin Anda belum pernah mendengar namanya. Ini adalah buah yang dihasilkan dari pohon elow. Beberapa daerah menyebutnya dengan nama buah lo atau elow. Sama seperti tanaman lain, buah lo banyak ditemukan di dalam hutan.
Buah ini berbentuk bulat dengan kulit hijau sedikit mengkilap. Jika dibelah, Anda bisa melihat bagian dalam buah yang diisi banyak biji-biji kecil, seperti bagian dalam buah nangka. Buah lo bisa dimakan mentah atau direbus. Saat mentah buah ini terasa agak asam, namun setelah direbus buah ini terasa manis.
 
9. Bambu
Saat tersesat dan kehabisan bahan makanan, tengoklah ke sekitar Anda, kali saja ada pohon bambu. Jika ada ambil bagian pangkal bambu muda yang biasa disebut rebung. Potong-potong hingga kecil dan konsumsi bagian yang tidak terasa pahit.
 
10. Selaginella
Satu lagi tumbuhan yang banyak ditemukan di hutan, yaitu selaginella. Ini adalah tanaman berdaun kecil seperti jenis paku-pakuan lainnya. Ya, selaginella memang masuk dalam kelompok paku.
Umumnya, daun selaginella berwarna hijau, tapi jangan kuatir jika melihat daun ini berwarna biru atau kemerahan. Selaginella memang bisa berfungsi sebagai penentu kada asam basa tanah. Cara mengonsumsinya harus sedikit berhati-hati, cuci daunnya dan potong kecil-kecil.
Sebagai tips saja semua makanan yang di makan oleh monyet juga bisa kamu makan juga lho ketika terseat di hutan.
 
Sumber:

Open Minda

Monday, October 15, 2012

Misi Bersih Puncak Gunung Tebu di Sinar Harian (Edisi Kelantan)

 Tahniah kpd semua peserta yg menyertai xtvt ini!!
 Bukan nama,wang dan glamour yg kita cari tetapi kepuasan dan pengorbanan yg anda curahkan itu adalah sesuatu yang tidak ternilai! 


Misi bersih puncak Gunung Tebu
Peserta bergambar bersama pemandangan indah yang dapat disaksikan dari puncak Gunung Tebu

KOTA BHARU – Seramai 18 belia dari Kota Bharu mengambil bahagian dalam ekspedisi mendaki puncak Gunung Tebu 2012 di Jerteh, Terengganu, baru-baru ini.
Ketua ekspedisi, Muhamad Safuan Azhar berkata, program dianjurkan dengan misi untuk membersihkan kawasan riadah itu selain bertujuan menerapkan nilai menghargai dan cinta akan alam semula jadi dalam diri para belia.

Katanya, peserta yang menyertai ekspedisi selama tiga hari itu terdiri daripada golongan profesional daripada perkhidmatan awam dan swasta dari seluruh negeri ini.
“Paling menarik ialah penyertaan dua kanak-kanak lelaki yang berusia lima dan lapan tahun,” katanya ketika ditemui Sinar Harian di sini, semalam.

Menurutnya, peserta bertolak sehari sebelum aktiviti pendakian dijalankan dan bermalam di kaki gunung bagi mendapatkan tahap fizikal yang cergas untuk pendakian gunung setinggi 1,039 meter.

“Setibanya di puncak selepas sembilan jam tempoh mendaki, peserta dapat menikmati pemandangan bandar Besut dan keindahan Pulau Perhentian selain turut kelihatan air sungai yang jernih.

“Keesokannya, peserta sekali lagi mendapat pengalaman yang tidak akan dilupakan apabila melihat fenomena matahari terbit dalam suasana dingin di puncak gunung itu,” katanya.